Rabu, 11 Januari 2012

SDM

UPAYA PENINGKATAN DAYA SERAP TENAGA KERJA INDONESIA DI SEKTOR INDUSTRI DAN JASA
(ANALISIS ELASTISITAS )
Makalah Ekonomi Sumber Daya Manusia
Oleh : Ranu Sutikno
BAB.I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah
Krisis multi dimensi yang dialami oleh negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia saat ini telah menimbulkan imbas terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat. Imbas yang sangat jelas terasa adalah sektor ekonomi yang semakin terpuruk dan sangat tergantung pada mekanisme pasar kapitalis yang menyebabkan angka kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat.
Perkembangan ekonomi dunia telah mengarah pada era pasar bebas yang mengedepankan efesiensi melalui pemanfaatan teknologi maju sehingga menuntut adanya produktivitas yang tinggi, disisi lain produktivitas suatu negara memerlukan dukungan optimalisasi sumber daya-sumber daya yang dimiliki baik secara kualitas maupun kuantitas. Kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam menghadapi era pasar bebas tersebut diantaranya adalah terbatasnya sumber daya manusia yang berkualitas.
Perubahan arah pembangunan Indonesia dari sektor pertanian dan derivetnya ke sektor industri dan jasa merupakan langkah yang ditempuh pemerintah untuk mengimbangi semakin ketatnya persaingan ekonomi antar negara, langkah ini terkesan berani karena sarana, prasarana, infrastruktur serta kompetensi SDM yang dimiliki, dirasakan belum memiliki kesiapan untuk itu. Pemerintah beranggapan bahwa langkah tersebut merupakan keputusan yang tetap harus dilakukan bila bangsa Indonesia ingin memperbaiki keadaan perekonomiannya.
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor Industri dan jasa, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, diantaranya meningkatkan nilai investasi baik investasi asing (PMA) maupun investasi dalam negeri (PMDN) untuk meningkatkan daya saing usaha dan daya serap tenaga kerja. Namun terdapat kondisi yang sangat disayangkan, yaitu  kualitas dan kemampuan SDM di masyarakat Indonesia dirasakan masih belum sesuai dengan tuntutan kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja sehingga banyak lowongan pekerjaan tenaga terdidik belum dapat dipenuhi dan daya serap tenaga kerja tetap rendah. Akibatnya lowongan pekerjaan hanya dapat diisi oleh SDM tingkat SLTA kebawah yang berposisi sebagai tenaga kerja informal di perusahaan-perusahaan.
Mengacu kepada kondisi tersebut, sejak tahun 1989 pemerintah melalui Departemen Pendidikan mulai menggalakkan konsep pendidikan link & match ( kesesuaian dan kesepadanan) yang dimulai dari tingkat pendidikan sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Maksud diterapkannya  konsep pendidikan link & match ini adalah untuk menyelaraskan jenis kompetensi yang di ajarkan secara formal disekolah dan perguruan tinggi dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Selain itu link & match juga bertujuan untuk mempersiapkan SDM Indonesia agar lebih dekat dengan dunia kerja sehingga siap untuk bekerja.
I.2. Pokok Masalah
Pada kenyataannya, penerapan konsep pendidikan link & match di Indonesia masih terkendala pada beberapa hal, seperti persepsi masyarakat, keterbatasan sarana praktikum, tuntutan kompetensi yang lebih tinggi dari industri dibanding dengan perkembangan pendidikan, dan  anggaran pengembangan yang sangat terbatas. Kondisi tersebut menimbulkan konsep pendidikan semacam ini relatif lambat berkembang  sementara tuntutan dunia industri akan tenaga kerja yang berkompetensi dan siap kerja semakin meningkat. Bila hal tersebut tidak dapat diatasi, dikhawatirkan daya serap tenaga kerja Indonesia akan semakin kecil dan tenaga kerja asing akan merebut kesempatan kerja bangsa kita. Selain itu pula kendala yang masih muncul adalah ketidak sesuaian antara jenis keahlian yang diajarkan di lembaga pendidikan dengan bidang pekerjaan yang tersedia.


I.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan Pokok Masalah tersebut, melalui makalah ini penulis merumuskan beberapa rumusan masalah yaitu :
·         Apa yang dimaksud dengan konsep pendidikan link & match ?
·         Mengapa pemerintah menganggap bahwa konsep pendidikan link & match diyakini dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi ?
·         Apa pengaruh penerapan pendidikan link & match terhadap beberapa indikator ekonomi lainnya ?
·         Mengapa konsep pendidikan link & match sulit berkembang di Indonesia ?

I.4. Tujuan Penulisan Makalah
            Dengan melakukan studi literatur, penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.    Memberikan gambaran keterkaitan antara produktivitas SDM dengan perkembangan perekonomian suatu negara.
2.    Menguraikan penerapan konsep link & match sebagai upaya untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja dan meningkatkan daya saing industri.
3.    Memberikan usulan konstruktif mengenai bagaimana konsep link & match antara dunia pendidikan dan industri dapat diterapkan secara tepat
                                               

Minggu, 08 Januari 2012

Cartil (Caringin Tilu) alternatif tempat nongkrong bernuansa alam di Bandung

Salah Satu tempat nongkrong murah meriah yang cukup populer di kota Bandung adalah Kawasan Cartil (Caringin Tilu) atau dalam Bahasa Indonesianya ‘Beringin Tiga’. Memang dikawasan ini terdapat tiga buah pohon Beringin besar berjejer yang sangat mencolok keberadaannya.
            Untuk mencapai kawasan Cartil, anda dapat mengambil arah dari lapangan Gasibu terus kearah Timur melewati jalan PHH Mustofa  sampai mencapai perempatan ‘Saung Udjo’  (sebelum terminal Cicaheum). Kemudian belok kiri ke jalan Padasuka dan ikuti saja jalan besar sampai anda menemui tanjakan-tanjakan yang cukup curam (kira-kira 10 km dari perempatan tadi). Bila anda sudah berada di dataran tinggi dengan pemandangan kota Bandung di bawahnya, sudah dipastikan anda sudah berada di kawasan Cartil. Ada apa dikawasan ini ?
                                                       jalan menuju Caringin Tilu
                                                                  one of view
                                                               lesehan di alam terbuka
kebun sayuran
Warung-warung saung
Kawasan Cartil menyajikan pemandangan indah dari tanaman kebun sayuran dan buah yang terhampar dibawahnya, dari sinipun kita dapat memandang kota Bandung dari ketinggian (kalau malam akan lebih romantis). Saya sarankan mampirlah di salah satu warung saung yang ada disana untuk bersantai sambil menikmati minuman hangat dan sedikit cemilan. Bagi yang sedang jatuh cinta, kawasan ini pun sangat cocok untuk ‘menyatakan’ cinta anda. Bila anda ingin menikmati makanan modern, di sanapun terdapat tempat kuliner ala café yang menyajikan makanan khas resto.
Adapun makanan dan minuman yang biasa di jual di warung saung Cartil ini adalah bandrek/bajigur,kopi, susu, kopisusu, Jagung Bakar, Ketan bakar, Indomie rebus, cemilan-cemilan, Nasi Liwet, Nasi Timbel lengkap dengan lauk pauk dan lalapan serta banyak lagi jenis makanan dan minuman lainnya. Harga makanannyapun boleh dibilang cukup murah, bahkan dengan modal cekakpun anda dapat menikmati susana alam di warung saung bersama pasangan anda J.
Diakhir pekan biasanya remaja Bandung dengan sepeda motornya secara berkelompok sering nongkrong di tempat ini, tak sedikit pula yang membawa pasangannya untuk bermalam Mingguan. Nongkrong di kawasan Cartil anda bebas berlama-lama karena saung-saung warungnya buka 24 jam, namun jangan harap anda bisa berbuat ‘mesum’ disini karena bila ketahuan, kelompok pemuda disana tak akan segan menegur anda.
Bagi yang ingin mengabadikan kenangan bersama rekan dan sahabat, atau bagi anda ingin mengambil sesi pemotretan untuk pra-wedding, menurut saya, Cartil merupakan tempat yang cocok untuk itu…

TREND TEMPAT NONGKRONG BERNUANSA ALAM di SEPUTAR BANDUNG

Alternatif tempat nongkrong bernuansa alam saat ini memang sedang digemari oleh berbagai kalangan. Tidak hanya dikalangan remaja, kalangan dewasa dan mereka yang telah berkeluargapun kerap kali mengunjungi tempat nongkrong yang menghadirkan kesegaran udara ini. Trend baru dalam menikmati akhir pekan atau masa liburan ini muncul karena kejenuhan masyarakat terhadap tempat-tempat nongkrong seperti café  yang cenderung menghadirkan suasana remang-remang dengan pendangan yang terbatas. Selain itu pula, nongkrong di café kurang diminati bagi mereka yang berkantong pas-pasan karena terkesan dapat menguras kocek.   
Sebenarnya terdapat berbagai pertimbangan yang mendasari keputusan kita untuk memilih tempat untuk bersantai dan berkumpul bersama keluarga, teman,relasi bisnis atau pasangan. Selain faktor makanan dan harganya,faktor lokasipun menjadi dasar pertimbangan. Saya jadi teringat suatu ketika saya harus mengantri lama untuk mendapatkan meja di salah satu tempat kuliner yang terkenal enak di Bandung, saya juga harus menunggu lama sampai makanan yang saya pesan ada dihadapan saya. Selain itu para pelayannya-pun terkesan cuek, dan melayani ‘alakadarnya’ karena orderan yang membludak, suasanapun menjadi tidak nyaman karena kerumunan orang yang memandangi saya seolah berkata ‘cepetin abisin makanan lo, giliran dong sama gue…’ , selera makan saya keburu hilang saat itu. Boro-boro mau bersantai….
Mungkin kondisi yang pernah saya alami tersebut, pernah dialami pula oleh anda, menjengkelkan bukan ?...Mau mencoba tempat nongkrong yang lebih nyaman yang menghadirkan suasana alam yang segar… ?
Di seputaran kota Bandung, tempat-tempat nongkrong semacam itu memang sudah menjamur, ada yang mahal dengan menu resto, dan ada pula yang murah meriah. Di sepanjang jalan Ciburial contohnya, telah di penuhi oleh tempat-tempat kuliner bernuansa alam dengan penataan tempat yang se-alami mungkin  seperti adanya saung-saung, kolam, arsitektur etnik dari kayu dan bambu  serta meja-meja yang ditata ditengah rindangnya pepohonan dan rimbunnya dedaunan yang menghadap view kota Bandung.
Bagi anda yang berkantong pas-pasan atau yang sekedar ingin rilex di tempat yang tidak harus risih bila berlama-lama karena takut ‘diusir’ oleh pelayan dengan alibi pertanyaan ‘masih ada pesanan lagi?’, di Bandung-pun terdapat tempat-tempat nongkrong murah meriah dengan nuansa alam yang menyegarkan. Sebut saja warung-warung saung di kawasan Punclut, Pangalengan, Cikole, Warung Bandrek, Caringin Tilu, Ciwidey, Kawah Putih dan kawasan lainnya. Masalah menu memang jangan terlalu di harapkan bila nongkrong di kawasan-kawasan tersebut, Paling hanya sekedar makanan dan minuman khas tradisional serta jajanan warung pada umumnya yang tersedia disitu. Namun cukup lumayan untuk sekedar teman bersantai atau menjamu relasi sambil menikmati keindahan pemandangan alam dengan kesegaran udara khas pedesaan.

Kamis, 05 Januari 2012

Wellcome to my First Blog !

Hallo Bloggers dan semua penghuni dunia maya...
Selamat Datang di Blog Pertamaku ini.
Blog ini  menampilkan segala rupa informasi yang berkaitan dengan SDM, Bangunan, Komputer, dan seputar informasi mengenai Bandung..kota tempatku tinggal...dan mau promosi usaha anda juga boleh

So...tunggu segera postingan berikutnya .....

Selamat menikmati......

Salam Dumay
Ranu